Purnawirawan
Kolonel Infantri Herman Pieter lahir di Ambon tanggal 12 Desember
1924 dari keluarga besar Pieters di Desa Eri (Nusaniwe) Pulau
Ambon. Pendidikan yng diraihnya adalah Sekolah Teknik Elektro di
Surabaya dari tahun 1939 – 1942. Kemudian pada tahun 1954 sampai
tahun 1955 dan tahun 1961 sampai 1962 mengikuti Sekolah Staf
Pimpinan Angkatan Darat.
Karier
beliau sebagai seorang militer dan seorang pejuang dapat dicatat
sebagai berikut :
§
Asisten Gubernur Militer pada komperensi Linggarjati dan
Komperensi Renville antara Indonesia dan Belanda (1945 – 1948)
dan sekaligus Perwira Penghubung membantu Perdana Menteri Sultan
Syahrir. Ikut dalam perang gerilya melawan Belanda di Jawa Timur
(Surabaya dan Malang) dalam Divisi Pattimura.
§
Anggota Panitia Pertimbangan Gencatan Senjata dengan
Belanda di Malang, Mojokerto dan Surabaya (1948 – 1949) dan
Panitia Militer Negara Indonesia Timur di Makassar.
§
Menumpas Pemberontakan Andi Azis di Makassar dan RMS di
Maluku (1950 – 1953), kemudian menjadi Asisten Komandan
Teritorium VII dan Perwira Peradilan Pengadilan Militer di Ambon
(1953 – 1956).
§
Komandan Residen Infantri 25 Maluku dan Daerah Militer
Maluku dan Irian Barat (1956 – 1957) dan Komandan Kodam XV
Pattimura (1957 0 1959). Tahun 1958 menjabat Perwira Hakim pada
Pengadilan Daerah Militer di Makassar.
§
Aisten D-II dari Kepala Staf Angkatan Darat (1961 –
1962). Tahun 1963 pensiun Angkatan Darat (ABRI)a dan menjadi
Presiden Direktur PT. Kora-Kora.
§
Anggota MPR RI dari Golkar tahun 1977 dan 1983 – 1987.
Meninggal
dunia tahun 1998 di Yogyakarta dan dimakamkan di Taman Makam
Pahlawan Kalibata. Tanda jasa dan penghargaan dari negara antara
lain :
BINTANG GERILYA, BINTANG SETYA LENCANA AKSI MILITER I dan
II, BINTANG SETYA LENCANA SAPTA MARGA, BINTANG SETYA LENCANA
KESETIAAN, BINTANG MEDALI GARUDA I / MESIR, BINTANG SEWINDU,
BINTANG GOM II, III dan IV |