PAHLAWAN NASIONAL MALUKU

 

Mr. JOHANES LATUHARHARY (1900 – 1957)

Johanes Latuharhary dilahirkan dalam satu keluarga guru pada tanggal 6 Juli 1900 di Desa Ullath Pulau Saparua. Ia keturunan keluarga besar Latuharhary dari Desa Haruku di Pulau Haruku. Setelah menamatkan pendidikan dasar pada “Eerste Europeesche School” di Ambon tahun 1917, Johanes melanjutkan studi ke Batavia (Jakarta) dan masuk Sekolah Menengah Umum “HBS” dan tamat pada tahun 1923.

Kemudian ke Negeri Belanda dan berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Leiden. Pada tahun 1927 berhasil meraih gelar “Master in de Rechten”. Mr. Latuharhary adalah putera Maluku pertama yang meraih gelar Master di Universitas Leiden Negeri Belanda. Setelah kembali ke Indonesia tahun 1927, Mr. J. Latuharhary segera bekerja dan diangkat sebagai Amtenaar Fer Beschikleing van Yustitie (pegawai yang diperbantukan pada President van de Rood van Justitie (Ketua Pengadilan Tinggi di Surabaya). Di sana ia bekerja sampai tahun 1929.

Sebagai pengacara (advokat) kawakan, Mr. Latuharhary berjuang menolong rakyat kecil dalam menegakan hukum dan keadilan melawan kesewenangan pemerintah Belanda. Mr. Latuharhary kemudian terjun ke dunia politik dan pemerintahan. Di Surabaya di segera aktif dalam organisasi politik “Sarekat Ambon” dan pergerakan nasional. Ide persatuan dan kemerdekaan yang dibawa dari Eropa (Belanda) dimasukkan dalam Sarekat Ambon yang kemudian dipimpinnya.

Bersama dengan para pemimpin organisasi-organisasi politik lainnya, Mr. Latuharhary dengan Sarekat Ambon membawa masyarakat Maluku ke pintu gerbang Kemerdekaan Indonesia. Bersama Bung Karno dan Bung Hatta memproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Mr. J. Latuharhary kemudian diangkat menjadi Gubernur Maluku yang pertama dan berkedudukan di Yogyakarta.

Setelah pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan) dapat ditumpas pada tahun 1950, Gubernur Latuharhary dan stafnya menuju Ambon dan memimpin rakyat Maluku membangun daerah. Setelah menunaikan tugas pengabdiannya di daerah yang ia cintai melalui berbagai tantangan, pada akhir tahun 1954, Mr. J.  Latuharhary menyerahkan jabatan gubernur kepada penggantinya dan kembali ke Jakarta dan memangku tugas barunya pada Kementrian Dalam Negeri. “TOKOH NASIONAL DAN PEJUANG KEMERDEKAAN” ini meninggal dunia pada tanggal 8 Nopember 1959 di Jakarta. Sebagai penghargaan dari negara dan bangsanya, Mr. Johanes Latuharhary dihargai sebagai seorang “MAHAPUTRA INDONESIA” dan dianugerahi bintang jasa tertinggi ‘MAHAPUTRA PRATAMA”

.

.

 

 

 

       Back | Home