Johanes
Leimena dilahirkan dalam suatu keluarga guru, pada tanggal 6 Maret
1905 di Ambon. Ia keturunan keluarga besar Leimena dari Desa Ema
di Pulau Ambon dan dikenal dengan nama panggilan “Oom Jo”.
Ia seorang Kristen yang berbudi luhur. Johanes menempuh pendidikan
dasarnya pada sekolah “Ambonesche Burgerchool”
di Ambon dan menyelesaikannya pada sekolah ELS (Europeesche
Lagere School) di Jakarta tahun 1919.
Kemudian
melanjutkan ke sekolah menengah “MULO” Kristen dan tamat pada
tahun 1922. Selanjutnya menempuh pendidikan tinggi pada sekolah
kedokteran “STOVIA” di Jakarta dan tamat pada tahun
1930. Setelah bekerja sebagai dokter swasta, ia melanjutkan studi
dan mendalami ilmu kedokteran meraih gelar Doktor pada tahun 1939.
Sejak
menjadi mahasiswa, Leimena sudah aktif di kalangan nasional dan
masuk organisasi politik “Sarekat Ambon”. Sejak
tahun 1925 aktif dalam perkumpulan pemuda “Yong Ambon”
sebagai Ketua Umum serta turut dalam persiapan “Sumpah Pemuda”
pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada zaman Jepang dan revolusi
kemerdekaan ia ikut berjuang dan mengabdi penuh kepada bangsa dan
negara Republik Indonesia. Sebagai seorang negarawan ia duduk
dalam pemerintahan, memegang berbagai jabatan di antaranya yang
paling lama ialah menduduki jabatan Menteri Kesehatan RI yaitu
selama delapan kali masa jabatan dan tujuh kali menjadi pejabat
Presiden RI. Sikap pribadinya yang sederhana dengan Iman Kristen
yang sejati dan teguh, menyebabkan ia dapat diterima oleh semua
golongan. Sebagai pemimpin Partai Kristen Indonesia (PARKINDO) ia
selalu dapat duduk dalam berbagai kabinet karena pendiriannya
untuk kepentingan negara di atas segala-galanya
Setelah
pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan) dapat ditumpas pada
tahun 1950, Gubernur Latuharhary dan stafnya menuju Ambon dan
memimpin rakyat Maluku membangun daerah. Setelah menunaikan tugas
pengabdiannya di daerah yang ia cintai melalui berbagai tantangan,
pada akhir tahun 1954, Mr. J.
Latuharhary menyerahkan jabatan gubernur kepada
penggantinya dan kembali ke Jakarta dan memangku tugas barunya
pada Kementrian Dalam Negeri. “TOKOH NASIONAL DAN PEJUANG
KEMERDEKAAN” ini meninggal dunia pada tanggal 8 Nopember 1959 di
Jakarta. Sebagai penghargaan dari negara dan bangsanya, Mr.
Johanes Latuharhary dihargai sebagai seorang “MAHAPUTRA
INDONESIA” dan dianugerahi bintang jasa tertinggi ‘MAHAPUTRA
PRATAMA”
.
. |