Johan
Pais adalah Orang Kaya Hative di Pulau Ambon Jasirah Laitimor. Ia
juga menjabat sebagai pembantu pendeta. Jan Pais ini dituduh
mengepalai perlawanan di Leitimor. Gubernur Belanda yaitu Arnold
de Vlamingh van Oudshoorn menangkapnya. Ia disiksa untuk mengakui
kesalahannya. Dia dituduh berkomplot dengan Kimelaha Madjiraa
yaitu wakil Sultan Ternate yang berkuasa di Jasirah Huamoal Pulau
Seram untuk mengusir kompeni Belanda. Sesudah itu dia akan menjadi
kepala dari semua orang Kristen dan Madjira dari semua orang
Islam.
Sewaktu
disiksa Jan Pais mengaku, tetapi dalam keadaan tidak disiksa dia
menyangkal. De Vlamingh berpendapat bahwa dia bersalah. Pada malam
hari dia dieksekusi mati. Kepalanya dipancung dan tubuhnya dibagi
empat. Peristiwa ini terjadi secara rahasia agar tidak diketahui
rakyat, mungkin juga supaya jangan menimbulkan kegoncangan di
kalangan rakyat. Keesokan harinya Orang-Orang Kaya (pemimpin
Negeri) diundang ke benteng Victoria dan mereka menyaksikan
keganasan de Vlamingh itu, maksudnya untuk menakutkan mereka.
Bersalah
tidaknya Jan Pais ini, memerlukan penyelidikan lebih lanjut. Namun
yang jelas bahwa di daerah Leitomor, rakyat yang sudah lama
menderita dan jenuh dengan tuntutan-tuntutan VOC, bangkit
menyerang Belanda dimana-mana. Jan Pais adalah pahlawan mereka
yang tampil membela kebenaran dan keadilan dan diakui sebagai
salah seorang pejuang kemerdekaan rakyat Maluku
|