Philips
Latumahina Letnan orang Borgor, salah satu dari keempat pahlawan
dalam perang Pattimura di tahun 1817. Bersama Thomas Matulessy dan
pasukan rakyat merebut benteng Duurstede pusat pertahanan Belanda
di kota Saparua dan membantu Thomas dalam pertempuran melawan
tentara Belanda di pantai Waisisil di Saparua. Philips juga ikut
memimpin pertempuran-pertempuran di Saparua, Tiouw dan
tempat-tempat pertempuran lainnya di Jasirah Hatawano dan Jasirah
Tenggara (Ouw – Ullath).
Pahlawan
yang adalah staf inti Thomas Matulessy Kapitan Pattimura ini juga
bekas mantan pasukan “Korps Limaratus”. Ia tertangkap bersama
Johanis Matulessy kakak Thomas Matulessy pada tanggal 13 Nopember
1817 oleh pasukan Letnan Veerman di Hutan Booi – Paperu. Mereka
ditahan dan diangkut dengan kapal perang “Reygersbergen”. Pada
tanggal 12 Desember 1817, Ambonsche Raad van Justitie (Pengadilan
Belanda di Kota Ambon) menjatuhkan hukuman mati gantung atas diri
Letnan Philips Latumahina. Vonis ini disahkan oleh Laksanaman
Buyskes dengan Surat Keputusan tanggal 13 Desember 1817 Nomor 129.
Pada
tanggal 16 Desember 1817 pagi hari, dengan disaksikan oleh para
hakim, pasukan Alifuru dari Ternate dan Tidore serta rakyat kota
Ambon, Philips Latumahina menjalani hukuman gantung. Philips yang
pertama-tama naik tiang gantungan. Ketika algojo melaksanakan
tugasnya, Philips jatuh terpelanting karena tali gantungannya
putus, sebab badannya besar, gemuk dan kuat. Dengan sudah payah,
dia diseret ke atas lagi kemudian dipasang lagi jerat yang baru
maka beberapa saat kemudian pahlawan ini tewas
|