PAHLAWAN NASIONAL MALUKU

 

YAKOB  SAHETAPY

Yakob Sahetapy adalah kepala sekolah rakyat sekaligus guru agama di Saparua. Dia adalah Bapak Rohani bagi rakyat yang berjuang khususnya bagi pejuang di medan pertempuran. Menjelang penyerbuan benteng Duurstede di kota Saparua, ia menaikkan doa untuk para pejuang.

Di dalam musyawarah, guru Sahetapy juga menaikkan doa agar Tuhan selalu menyertai perjuangan rakyat. Mazmur 17 menjadi pedoman untuk memperkuat iman para pejuang. Pengaruh Sahetapy sangat besar di kalangan rakyat dan pimpinan perang, khususnya bagi Thomas Matulessy Kapitan Pattimura. Pada akahir peperangan Yakob Sahetapy tertangkap dan dibawa ke Ambon. Pengadilan menjatuhkan hukuman mati gantung kepadanya. Tetapi Laksanaman Buyskes mengubah hukuman itu menjadi hukuman pembuangan ke Jawa. Yakob kemudian dibuang bersama Yohannis Matulessy (kakak Thomas Matulessy) ke Surabaya untuk bekerja di perkebunan pemerintah.

 

 

 

       Back | Home