Dominggus
Julius R. Sijaranamual dikenal sebagai seorang pengarang cerita
pendek, pengarang novel dan juga sekaligus penulis sajak. Selain
itu ia juga banyak
memberikan sumbangan pemikiran atau ide-ide tentang materi bacaan
anak-anak. Pengarang muda ini lahir di Pulau Sumba, Nusa Tenggara
Timur pada tanggal 21April 1944.Ia keturunan dari keluarga besar
Syaranamual dari desa Itawaka di Pulau Saparua. Pendidikan yang
pernah dilalui Julius adalah sekolah rakyat (SR), SMP bagian A,
SMA bagian C dan melanjutkan pada sekolah tinggi Theologia jurusan
Christian Education di Jakarta namun tidak selesai.
Pada
tahun 1950 pulang ke Ambon dan bekerja pada kantor cabang Kenpen
Negara Indonesia Timur sebagai
juru warta. Selain kegiatan kantor waktunya juga diupakai
juga untuk menulis cerpen
atau yang
lainnya. Ia terus memupuk bakatnya dengan tiada jenuh menulis.
Sajak- sajaknya mulai dimuat di surat kabar dan majalah.Dari Ambon
Julius mangawali kariernya sebagai
seorang satrawan daerah. Waktu hijrah ke Jakarta ia
berkeinginan melanjutukan sekolahnya pada jurusan Christian
Education. Kemudian menikah dengan seorang pengarang wanita yaitu
nona Theresia S. Jansen.
Dari
spesialisasi yang dimiliki Julius sebagai penulis cerita pendek
dapat dilihat bahwa ada cirri khasnya yaitu ia memiiki bentuk
tersendiri dalam acara penulisannya.Keunikan
Julius adalah baqhwa ia selalu sportif dalam menggarap tulisannya.
Dalam hal mengungkapkan isi cerita, Julius lebih menekankan akan
pesona yang beku dalam suatu pertalian jiwa yang kadang –kadang
seru dan samara. Hal inilah yang mampu memukau pembacanya.
Salah
satu ciri khasnya lagi ialah bahwa dalam proses penulisan ia tidak
pernah menentukan tema, namun tema itu datang dengan sendirinya
bersama certa yang didukungnya . Dari cerpen-cerpen yang
ditulisnya, Julius dapat dikategorikan sebagai penulis yang
menggunakan gaya bahasa sinisme. Julius termasuk seorang seniman
yang eksentrik dan selalu gujoro.Sebagai
pengasuh majalah anak –anak “Kawanku”, Julius mempunyai
ide-ide yang cukup terpuji dan patut dicontoh. Seluruh karya
Julius terbit di berbagai organisasi kebudayaan, karena itu ia
tercatat sebagai seorang tokoh budaya dan sastrawan yang terkenal
.
. |