dr.
J. Kayadoe lahir dari keluarga petani pada tanggal 5 Pebruari 1901
di Ambon. Beliau keturunan keluarga besar Kayadoe menamatkan
pendidikan dasar pada “ Ambonsche Burgerschool” di Ambon pada
tahun 1916 dan masuk sekolah menengah MULO (Meer Uitgebreid Lager
Onderwijs) dan tamat tahun 1920. Kemudian melanjutkan pendidikannya ke sekolah kedokteran Bumi
Putera “STOVI” (School Tot Opleiding van Inlandsche Aartsen)
di Jakarta. Pada
tahun 1928 beliau berhasil mendapatkan gelar dokter dan
ditempatkan di berbagai daerah di Indonesia.
Pada
zaman pergerakan nasional, pemuda J. Kayadoe aktif dalam
organisasi-organisasi sosial dan politik. Pernah menjadi anggota
organisasi “Yong Ambon” dan aktif dalam gerakan mahasiswa di
STOVIA. Kemudian masuk dalam organisasi politik orang Maluku/Ambon
yaitu “Sarekat Ambon” yang didirikan oleh Alexander Jacob
Patty di Semarang tahun 1923.
Pada waktu A.J. Patty di tangkap di Ambon dan dibuang ke
Bengkulu dan kemudian kedigul di Irian Jaya, dr. J. Kayadoe
memimpin Sarekat Ambon yang berpusat di Jakarta yang kemudian
dipindahkan ke Surabaya dan dipimpin oleh Mr. J. Latuharhary.
Selama
pendudukan militer Jepang, semua organisasi politik dan pergerakan
nasional dilarang, termasuk Sarekat Ambon .
Pada zaman penindasan Jepang, tokoh-tokoh pergerakan
berjuang juga menolong rakyat dari penderitaan dengan bebagai
organisasi sosial. Salah
satu adalah “Badan Pertolongan Ambon – Timor (Bototi) di
Jakarta. Namun karena suasana perang dan kondisi politik penguasa
jepang, para tokoh antara lain dr. J. Kayadoe, Mr. J. Jatuharhary
ini dianggap mata-mata dan bekerja sama dengan sekutu anti Jepang.
Mereka dibawa ke Bogor dan diperiksa oleh Kepetai Jepang serta
dianiyaa. Karena
penderitaan fisik yang tidak tertahankan pejuang yang mengantarkan
orang Maluku ke pintu Gerbang Kemerdekaan itu meninggal dunia pada
bulan Agustus 1943, dan untuk jasa-jasanya itu beliau diakui
pemerintah Indonesia sebagai pejuang dan perintis kemerdekaan |