Frits
Marthin Pulpella yang dikenal dengan nama panggilan Boetje, lahir
dari keluarga guru pada tanggal 20 Agustus 1915. Beliau keturunan
Famili Pupela di Desa Amahusu Pulau Ambon. Tamat pendidikan dasar pada ELS (Europesche Lager School) di
Ambon kemudian melanjutkan studi ke Makassar dan masuk HIK (
Hollands Inlsndse Kweek School) dan tamat pada tahun 1936.
Mulai berkarier sebagai guru kemudian bekerja pada kantor
Pos dan terakhir mengabdi sebagai Kepala Kantor Penerangan
Provinsi Maluku. Mengungsi ke Jogyakarta dan ikut dalam perjuangan
mempertahankan Negara RI dalam kesatuan Laskar Maluku, kemudian
pada tanggal 16 Oktober 1946 mendampingi Dr. G.A. Siwabessy sebagai
pembantu pada Staf Devisi Pattimura yang bermakas di Malang.
Pada
bulan Oktober beliau menjabat sebagai Komandan Resimen Tulukabessy
dengan pangkat Letnan Kolonel yang bermakas di Gondolayu
Yogjakarta dan dibantu Mayor Herman Pieters sebagai Kepala Staf
bagian 1. pada tahun 1948 pecah pemberontakan PKI di Madiun, para
perwira diturunkan pangkatnya dan Resimen Tulukabessy mengalami
rasionalisasi dan reorganisasi oleh Gubernur Maluku Mr. J. J.
Latharhary. Mayor Pupela diganti dan kemudian diperbantukan pada
Staf Kololonel Abdul Haris Nasution.
S
elanjutnya
beliau diperbantukan pada Kantor Gubernur Maluku yang berpusat di
Yogjakarta. Sebagai
pejuang beliau pernah masuk penjara tahun 1945, setelah kembali ke
Ambon ikut aktif dalam PArtai Indonesia Merdeka (PIM) yang
didirikan oleh Bapak E.U. Pupela tokoh pejuang di Ambon. Tahun
1950 ikut dalam penumpasan pemberontakan RMS dan bersama-sama
dengan Gubernur Maluku Mr. J. Latuharhary membangun Maluku. Frits
Marthin Pupela dikenal sebagai seorang tokoh pendiri Yayasan
Perguruan Tinggi Maluku Dan Irian Barat, yang kemudian
memperjuangkan menjadi Universitas Pattimura tahun 1962.
Pengabdi Bangsa dan Negara Kesatuan RI ini meninggal dunia
di Ambon tahun 1974 dalam usia 58 tahun |