Mohammad
Padang lahir tahun 1920 di Desa Sirisori Islam di Pulau Saparua.
Ibunya seorang puteri dari desa kelahirannya dan berasal dari
keluarga besar Pattisahusiwa. Mohammad keturunan dari keluarga
Padang di Sumatera Barat. Ayahnya seorang perantau yang kemudian
berdomisili di Saparua. Mohammad menamatkan pendidikan dasar pada
“Saparoeasche Schoo”
di kota Saparua dan melanjutkan ke sekolah menengah MULO di kota
Ambon. Kemudian merantau ke Pulau Jawa. Pada masa mudanya di Pulau
Jawa. Pada masa mudanya di Pulau Jawa, Mohammad Padang adalah
seorang pejuang kemerdekaan pada fase “Revolusi Fisik” (Perang
Kemerdekaan).
Sebagai
seorang tokoh pemuda pejuang , ia mulai memasuki badan- badan
perjuangan pemuda untuk mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan.
Mulanya menjadi anggota Angkatan Pemuda Indonesia (API-AMBON) yang
dipimpin oleh H.Tanasale dan J.D. de fretes. Setelah pidah
ke Surabaya menjadi anggota pengurus besar organisasi “Pemuda
Republik Indonesia” (PRI-AMBON) yang dipimpin M. Sapya dan
Kolibongso . Pem uda-pemuda Maluku mempunyai
jasa yang
besar juga dalam pertempuran 10 Nopember di Surabaya melawan
Tentara Sekutu (Inggris).Waktu hijrah ke Jogyakarta bergabung lagi
ke Organisasi “Pemuda Indonesia Maluku” (PIM). Di
Yogyakarta berjuang lagi dalam Partai Politik Maluku (PARPIM) yang
didirikan oleh A.J. Patty. Sebagai anggota PARPIM Beliau mewakili
Maluku pulaq di dalam
KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat) dan bersama-sama dengan
Mr.J. Latuharhary dan Dr. G. A. Siwabessy menanggulangi kesulitan
dan penderitaan orang-orang Maluku untuk tetap berada dalam wadah
Negara kesatuan RI.
Setelah
pemberontakan RMS pada tahun 1950 dapat ditumpas bersama Gubernur
Mr. J. Latuharhary berjuang membangun Maluku. Sebagai seorang
tokoh pejuang anak daerah Maluku, Mohammad Padang dipercayakan
untuk menjadi Gubernur Maluku yang Ketiga (1960-1965). Sebelumnya
itu Beliau bersama
A.J. Patty ditunjuk sebagai wakil Maluku dalam Parlemen RIS (Republik
Indonesia Serikat). Mohammad Padang juga tercatat sebagai salah
seorang pendiri Universitas Pattimura dan menjadi anggota
presidium Unpatti dari tahun 1962-1971. Tokoh Maluku dan Pejuang
Kemerdekaan ini meninggal dunia di Jakarta dan Beliau dihargai
sebagai pejuang kemerdekaan dan pengabdi rakyat di daerah Maluku. |