Willem
Reawaru di lahirkan dealam suatu keluarga petani pada tanggal 22
April 1910 di Ambon. Ia keturunan keluarga besar Reawaru dari desa
Waai di Pulau Ambon. Setelah menamatkan pendidikan dasarnya pada
“Ambonsche Burger School” di Ambon, Wim tidak berkesempatan
melanjutkan studi lagi. Ia mulai bekerja pada Perusahan Pelayaran
Belanda yaitu KPM. Sejak mudanya perasaan nasionalismenya mulai
mucul karena banyak membaca buku-buku sejarah yang berisih
peristiwa-peristiwa pemberontakan terhadap Belanda, antara lain
Perang Pattimura tahun 1817 dan karangan – karangan Bung Karno
yang mengecam imperialisme dan kolonialisme.Willem bersahabat
karib dengan Tokoh Pejuang Aleksander Jacob Patty.
Oleh
karena itu ia tidak suka bekerja sama dengan Belanda,dan akhirnya
berkarier sebagai seorang swasta. Pada masa Pergerakan Nasional,
Wim yang di kenal dengan nama panggilan “Patje”, Sarekat Ambon
yang didirikan A.J. Patty bersamma-sama dengan rekannya E.U.
Pupella mereka adalah pemimpin Sarekat Ambon di Ambon yang terkenal dan di cap oleh Belanda sebagai tokoh-tokoh politik
yang berbahaya.
Pada
zaman revolusi kemerdekaan Patje meng organisir para pemuda dalam
organisasi pemuda untuk mempertahankan Proklamasi 17
Agustus 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada tanggal
17 Agustus 1946 bersama E.U. Pupella mendirikan organisasi politik
PIM (Partai Indonesia Merdeka) yang menghimpun semua tokoh
nasionalis. Patje menjadi ketua PIM cabang Kota Ambon dan kemu
dian mengambil alih
pimpinan organisassi pemuda PPI (Persatuan Pemuda Indonesia) dan
menjadi Ketua Badan Perjuangan Pembebasan Irian Barat. Patje
adalah seorang tokoh pergerakan yang sangat ekstrim. Ia berprinsip
bahwa kolonialisme harus di hadapi dengan kekuatan senjata. Karena
itu PPI di usahakan sebagai suatu barisan pelopor dari pemuda.
Sebagai
wakil PIM di dalam Dewan Maluku Selatan bersama E.U. Pupella dan
Cokro, Patje terkenal sebagai tokoh radikal dan seorang orator
yang ulung. Karena sifat-sifat patrotisme dan nasionalisme itulah
maka Patje sangat
dimusuhi oleh Tentara Separatis RMS dan beliau secara kejam pada
tanggal 23 juli 1950
disekap di dalam
sebuah Lubang Maut di Pantai Liang Pulau Ambon bersama pembantunya.
Karena jasa-jasa dan pengorbanannyakepada Nusa dan Bangsa, maka
Bapak Wim Reawaru dihargai Pemerintah Republik Indonesia sebagai
Perintis dan Pejuang Kemerdekaan di Daerah Maluku
.
Kegiatan
Ina Tuni sangat menonjol pada saat rapat-rapat politik
dengan masyarakat di negri-negri
yang di pimpin oleh A.J.Patty dan kader-kadernya. Selain
pidato-pidato politik yang dibarengi dengan lagu-lagu
perjuangan,Ina Tuni tampil pula dengan misi-misi kesenian yang
bersifat nasional. Pada waktu A.J. Patty ditangkap dan diasingkan,
Sarekat Ambon berada dalam keadaan lemah, maka Ina Bala Wattimena
tampil dengan kepimpinan sementara untuk organisasi politik
Sarekat Ambon sekaligus merangkap ketua Ina Tuni. Pada masa
perjuangan merintis kemerdekaan sampai pada zaman Jepang dan zaman
kemedekaan, Ina Bala Wattimena tidak pernah absent dalam
pengabdiannya kepada Bangsa dan Tanah Air. Beliau diakui sebagai
seorang wanita pejuang perintis kemrdekaan. Ina Bala Wattimena
meninggal dunia di desa Lateri pada tanggal 20 Juli 1 1982 dalam
usia yang sudah lanjut yakni 80 tahun
. |